Sunday, April 1, 2012

Aplikasi Hubungan Nilai Uang Terhadap Waktu


Karena pola investasi modal, arus kas dari pendapatan (atau penghematan), dan arus kas pembayaran dapat cukup berbeda pada bermacam-macam proyek, akibatnya tidak terdapat suatu metode tunggal yang ideal untuk melaksanakan analisis ekonomi teknik untuk segala macam kasus. Akibatnya terdapat beberapa metode umum yang dipergunakan.
Ada beberapa metode yang akan dibahas, diantaranya:
1.      Analisis nilai sekarang / Present Worth (PW)
2.      Analisis nilai masa depan / Future Worth (FW)
3.      Analisis tingkat pengembalian internal / internal rate of return (IRR)
4.      Analisis tingkat pengembalian eksternal / external rate of return (ERR)
5.      Pengembalian minimum yang diinginkan / Minimum attractive rate of return (MARR)
6.      Periode pengembalian / Payback period

MENETAPKAN TINGKAT PENGEMBALIAN MINIMUM YANG DIINGINKAN (MARR)

Tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR) merupakan indicator dalam pengambilan keputusan manajemen dari beberapa pertimbangan. Diantara pertimbangan tersebut, sebagai berikut:
  1. Jumlah uang yang tersedia untuk investasi, dan sumber serta biaya dari dana tersebut (yaitu dana ekuitas atau dana pinjaman)
  2.  Jumlah proyek baik yang tersedia untuk investasi dan keperluannya (yaitu apakah mempertahankan operasi yang ada sekarang dan bersifat esensial atau memperluas operasi sekarang dan bersifat elektif)
  3.  Besarnya resiko yang dirasakan sehubungan dengan peluang-peluang investasi menjadi ada untuk perusahaan dengan biaya diperkirakan untuk mengelola proyek-proyek dalam cakrawala perencanaan pendek terhadap cakrwala perencanaan panjang.
  4. Jenis organisasi yang terlihat (yaitu pemerintah, utilitas public, atau industri kompetitif).


Dalam teori MARR yang sering disebut sebagai tingkat tariff (hurdle rate) haruslah dipilih untuk memaksdimumkan kesejahteraan ekonomis suatu organisasi, sesuai dengan jenis-jenis pertimbangan di atas. Suatu pendekatan popular dalam menentukan MARR melibatkan titik pandang biaya kesempatan (opportunity cost), dan hal ini berakibat pada fenomena pencatuan modal (capital rationing).  Pencatuan modal terjadi apabila manajemen memutuskan untuk membatasi modal yang diinvestasikan. Situasi ini dapat terjadi apabila jumlah modal yang tersedia tidak mencukupi untuk mendukung semua kesempatan investasi yang menguntungkan.

METODE NILAI SEKARANG (PW)

PW berdasarkan pada konsep keekivalenan nilai dari seluruh arus kas relative terhadap beberapa dasar atau titik awal dalam waktu yang disebut sebagai sekarang. Artinya jumlah seluruh arus kas yang masuk dan arus kas yang keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat bungan yang umumnya MARR.

PW dari alternatif investasi adalah suatu ukuran mengenai seberapa banyak uang yang mampu dibayarkan oleh suatu perusahaan atau pribad untuk investasi tersebut, melebihi biayanya. Untuk mendapatkan PW sebagai fungsi dari i% (per periode bunga) dari serangkaian kas masuk dank as keluar, jumlah di masa yang akan datang perlu didiskonto ke masa sekarang denagn menggunakan tingkat bungan selama periode penelaahan yang tepat (misalnya tahun) dengan cara sebagai berikut:





Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan Ekonomi


Merancang untuk memenuhi kebutuhan ekonomis dan mencapai pengoperasian operasi yang kompetitif pada organisasi swasta maupun publik tergantung kepada menyeimbangkan dengan hati-hati, apa yang layak secara teknis, dan apa yang dapat diterima secara ekonomis. Sayangnya, tak ada metode potong kompas yang tersedia untuk mencapai keseimbangan antara kelayakan teknis dan ekonomis ini. Jadi metode-metode analisis ekonomi tekni harus digunakan untuk memberikan hasil-hasil yang akan membantu mencapai suatu keseimbangan yang dapat diterima.

Kata biaya (cost) mempunyai arti yang bermacam-macam dalam pemakaiannya. Konsep biaya (cost concept) dan prinsip-prinsip ekonomi lainnya yang digunakan dalam studi ekonomi teknik tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat.

Biaya tetap (fixed costs) adalah biaya-biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkatan kegiatan di atas jangkauan ppengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang tersedia. Biaya-biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap fasilitas, gaji manajemen umum dan administratif, biaya lisensi, dan biaya bunga terhadap pinjaman modal.

Biaya variable (variable costs) adalah biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contohnya biaya material dan biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya variabel, karena biaya ini secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya unit output, walaupun biaya per unit tetap sama.

Biaya incremental (incremental costs) atau pendapatan incremental (incremental revenue) adalah biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari peningkatan pengeluaran daru suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya incremental sering kali dihubungkan dengan keputusan-keputusan “go/no go” yang mencakup perubahan terbatas terhadap keluaran ata tingkat kegiatan. MIsalnya biaya incremental per mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $0.27, tetapi biaya ini tergantung pada beberapa pertimbangan seperti jarak etmpuh total selama tahun tersebut (batas pengoperasian normal), jarak yang diharapkan untuk perjalanan utama mendatang, dan umut mobil.

Biaya berulang (recurring cost) adalah biaya-biaya yang bersifat repetitive dan terjadi ketika suatu organisasi menghasilkan barang atau jasa yang sama secara kontinyu. Biaya variabel juga merupakan biaya berulang, karena biaya tersebut berulang setiap satuan keluaran. Akan tetapi biaya berulang tidak hanya terbatas pada biaya variabel saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara berulang adalah juga biaya berulang.

BIaya-biaya tidak berulang (nonrecurring cost) adalah biaya yang tidak bersifat repetitive, walaupun pengeluaran total dapat bersifat kumulatif dalam periode waktu yang relative pendek. Khasnya, biaya-baiya tidak berulang meliputi pengembangan atau penetapan suatu kemampuan kapasitas untuk beroperasi.

Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu.

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Istilah ini biasanya menunjukkan henis biaya yang kiranya memerlukan terlalu banyak usaha untuk secara langsung mengalokasikannya ke keluaran tertentu.

Overhead terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya tenaga kerja langsung ataupun material langsung. Contoh overhead termasuk biaya listrik, perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervise. Biaya administratif dan penjualan biasanya ditambahkan ke biaya langsung dan overhead untuk mendapatkan harga penjalan satuan untuk produk dan jasa.

Berbagai metode digunakan untuk mengalokasikan overhead terhadap produk, jasa, dan kegiatan. Metode umum yang digunakan meliputi alokasi secara proporsional terhadap biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung, dan material alngsung (dinyatakan sebagai biaya primer (prime cost) dalam pengoperasian manufaktur), atau jam kerja mesin. Dalam setiap metode ini, perlu diketahui berapa besarnya atau perkiraan biaya overhead total untuk suatu periode waktu (biasanya satu tahun) untuk mengalokasikan ke output produksi (atau penyampaian jasa). Biaya overhead total juga dihubungkan denagn tingkat produksi tertentu. Hal ini merupakan keadaan yang penting yang perlu diingat ketika berurusan dengan data biaya satuan.

Biaya standar (standard costs) adalah biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun penampaian jasa sebenarnya. Biaya standar ini dikembangkan dari waktu tenaga kerja langsung, material, dan fungsi pendukung yag direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya standar untuk memproduksi satu satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan sebagai berikut:


Biaya standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah:
1.      Memperkirakan biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan.
2.      Mengukur kinerja pengoprasian dengan membandingkan biaya aktual per unit terhadap biaya standar per unit.
3.      Menyiappkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4.      Menetapkan nilai persediaan barang dalam proses (work-in-process) dan persediaan barang jadi.

Suatu biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut sebagai biaya tunai/ cash cost (dan berakibat pada arus kas) untuk membedakannya dari biaya lain ynag tidak melibatkan transaksi tunai dan direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost). Biaya bukan tunai ini sering dinyatakan sebagai biaya buku (book cost).
Biaya buku adalah baya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan lebih menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran masa lalu selama satu periode waktu yang tetap. COntoh yang paling umum dari biaya buku adalah depresiasi (depreciation) yang dibebankan untuk pemakaian aset seperti misalnya pabrik dan peralatan.

Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk memeperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Jadi biaya hangus lazim di setiap alternatif, bukan bagain dari arus kas di masa depan (prospektif), dan dapar diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.

Biaya kesempatan (opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (hilang) dan sering kali tersembunyi atau tersirat.

Biaya siklus hidup (life-cycle-cost) merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun tidak berulang, sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya. 



Biaya investasi (investment cost) adalah modal yang diperlukan untuk kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus sederhana, seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam bentuk suatu pengeluaran tunggal. Tetapi dalam proyek konstruksi yang besar dan kompleks, terkadinya biaya ini mungkkin melalui serangkaian pengeluaran selama periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital investment).

Istilah modal kerja (working capital) merujuk ppada dana yang diperlukan untuk aset saat ini (diluar aset tetap seperti peralatan, fasilitas, dan lain-lain) yang diperlukan untuk memulai selanjutnya mendukung kegiatan-kegiatan pengoperasian. Sebagai contoh, produk tak dapat dibuat jasa atau tidak dapat disampaikan tanpa adanya material dalam persediaan.

Biaya-biaya operasi dan perawatan (operation and maintenance cost) mencakup berbagai jenis pengeluaran tahunan yang berulang sehubungan denagn fase operasi siklus hidup. Biaya operasi langsung dan tidak langsung berhubungan dengan lima bidang sumber daya utama seperti manusia, mesin, material, energi, dan informasi yang merupakan bagian utama biaya dalam kategori ini.

Biaya pembangunan (disposal cost) mencakup biaya-biaya tidak berulang untuk menutup operasi dan penghentian serta pembuangan aset pada akhir siklus hidup. Umumnya dapat diperkirakan akan terdapat biaya yang berhubungan dengan manusia, material, transportasi, dan kegiatan khusus yang berlangsung satu kali. Dalam beberapa hal, biaya tersebut akan terkurang oleh penerimaan dari penjualan aaset pada sisa nilai pasaernya. Contoh klasik biaya pembaungan adalah biaya sehubungan dengan pembersihan berdirinya pabrik pengolahan kimia.

Barang dan jasa konsumen (consumer goods and services) adalah produk atau jasa yang langsung digunakan oleh manusia untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian, rumah, mobil, televisi, pangkas rambut, opera, dan jasa medis. Para pengasil barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan keinginan manusia (konsumen) akan produk dan jasa yang mereka inginkan.

Barang dan jasa produsen (producer goods and services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang produsen lainnya. Misalnya mesin perkakas, bangunan pabrik, bus, mesin pertanian, dan lain-lain.

Barang dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena secara langsung atau tidak langsung memiliki kegunaan atau utilitas (utility) yang memiliki kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Jadi barang dan jasa dapat digunakan atau dikonsumsi langsung, atau dapat juga dihunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain, yang selanjutnya dapat digunakan langsung. Utilitas paling umm diukur dalam istlah nilai (value), yang dinyatakan dalam beberapa medium pertukaran pada harga (price) yang harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.

Barang dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kebutuhan (necessities) dan kemewahan (luxuries). Sebenarnya kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang dan jasa, apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan bagi orang lain.
Hubungan antara harga dan permintaan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi linear dimana harga jual per unit (p) dan permintaan (D) . dengan meningkatnya harga jual per unit, maka permintaan akan produk ini akan berukurang, dan apabila harga jual turun, maka permintaan bertambah.


Untuk a adalah perpotongan pada sumbu harga dan –b adalah koefisien arah. Jadi b adalah banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya p. Baik a maupun b adalah konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa:






Gambar diatas meruppakan hubungan umum Harga-Permintaan (perhatikan bahwa harga dianggap sebagai variabel bebas tetapi ditunjukkan sebagai sumbu vertical. Konvensi ini biasa digunakan oleh para ahli ekonomi). Walaupun gambar tersebut melukiskan hubungan umum antara harga dan permintaan, hubungan ini mungkin berbeda untuk kebutuhan dan kemewahan. Konsumen dapat langsung mengabaikan konsumsi barang mewah jika harganya meningkat jauh, tetapi mereka akan lebih sulit untuk mengurangi konsumsi kebutuhan mereka yang sesungguhnya, dan juga akan menggunakan uang yang dihemat dengan tidak membeli barang mewah untuk membayar peningkatan biaya kebutuhan tersebut.

Persaingan sempurna terjadi pada keadaan yang pada keadaan itu, setiap produk disediakan oleh banyak penjual dan tak terdapat hambatan terhadap penjual tambahan untuk memasuki pasar. Dalam kondisi ini, terdapat jaminan kebebasan penuh, baik bagi pembeli maupun penjual. Kenyaraannya dalam praktek, persaingan sempurna mungkin tidak akan pernah terjadi, karena banyaknya faktor-faktor yang mengakibatkan suatu tingkat pembatasan terhadap tindakan pembeli, penjual, maupun keduanya. Bagaimanapun juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi persaingan sempurna, akan lebih mudah memformulasikan hokum-hukum ekonomi umum.

Monopoli (monopoly) adalah kutub berlawanan dari persaingan sempurna. Suatu Monopoli sempurna terjadi apabila suatu produk atau jasa yang unik hanya tersedia dari penjual tunggal dan penjual tersebut dapat mencegah masuknya penjual lain kedalam pasar. Dalam prakteknya, monopoli sempurna jarang terjadi karena hanya produk yang unik sehingga tidak memiliki substitusi, dan peraturan pemerintah melarang monopoli jika monopoli bersifat terlalu membatasi.
Oligopoli (oligopoly) terjadi bila hanya terdapat sangat sedikit pemasok produk atau jasa sehingga tindakan oleh satu pemasok akan hampir selalu mengakibatkan tindakan yang sama oleh lainnya.



Fungsi Pendapatan Total
Pendapatan total/total revenue (TR) yang dihasilkan dari suatu usaha bisnis selama periode waktu tertentu adalah hasil perkalian dari harga ual per unit dengan banyaknya unit yang terjual (D). Jadi:







Pengenalan Ekonomi Teknik


Ekonomi teknik (Engineering economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-askpek ekonomi dalam teknik; yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang diregulasi, badan-badan atau agen-agen pemerintah, dan organisasi-organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis penggunaan-penggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan asset-aset fisik dan operasi suatu organisasi. Akhirnya, tetapi bukan yang tidak penting, ekonomi teknik akan memberikan sesuatu yang tak ternilai kepada anda dalam hal menaksir keuntungan ekonomi dari penggunaan alternatif dana-dana pribadi anda.

Beberapa situasi yang di dalamnya ekonomi teknik memegang peranan penting, diantaranya:
  1. Memilih rancangan terbaik untuk tungku gas efisiensi tinggi.
  2. Memilih robot yang paling cocok untuk operasi pengelasan pada suatu lini peralatan otomotif.
  3. Membuat rekomendasi mengenai apakah pesawat terbang untuk operasi terbang malam harus dibeli atau disewa.
  4. Mempertimbangkan pilihan antara botol-botol minuman pakai ulang atau sekali pakai pada minuman-minuman yang amat diminati.


Dari gambaran-gambaran ini, jelas bahwa ekonomi tekni mencakup pertimbangan-pertimbangan teknis yang nyata. Jadi, ekonomi teknik melibatkan analisis teknis yang menitikberatkan pada aspek-aspek ekonomi dan bertujuan membantu membuat keputusan. Hal ini memang berlaku baik pada pengambilan keputusan oleh seorang insinyur yang berinteraksi dalam menganalisis alternatif-alternatif  pada staasiun kerja rancangan komputer maupun CEO (chief excecutive officer) yang sedang mempertimbangkan proyek baru.


Prinsip-prinsip dalam ekonomi teknik
Prinsip 1       Kembangkan Alternatif
Pilihan (keputusan) diantara alternatif-alternatif. Alternatif tersebut perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis selanjutnya.
Prinsip 2       Berfokuslah Pada Perbedaan
Hanya perbedaan dalam hasil masadepan yang diharapkakn yang relevan dengan perbandingannya dan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan tersebut.
Prinsip 3       Gunakan Sudut Pandang Yang Konsisten
Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif, ekonomi dan lainnya, harus dikembangkan secara konsisten dari suatu sudut pandang (perspektif) yang telah didefinisikan.
Prinsip 4       Gunakan Satuan Pengukuran Yang Umum
Dengan menggunakan satuan pengukuranyang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil- hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif-alternatif yang diadapat.
Prinsip 5       Pertimbangkan Semua Kriteria Yang Relevan
Pemilihan alternatif (pengambilan keputusan) yang disukai memerlukan penggunaan suatu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan moneter maupun yang dinyatakan dalam suatu satuan pengukuran yang lain atau dibuat eksplisit secara deskriptif.
Prinsip 6       Bentuk Ketidakpastian Menjadi Eksplisit
Ketidakpastian terkandung langsung (inherent) dalam memproyeksikan (memeperkirakan) hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
Prinsip 7       Tinjaulah Kembali Keputusan-Keputusan Anda
Tingkatkan hasil pengambilan keputusan, dari suatu proses penyesuaian (adaptive process); ke tingkat kepraktisan yang luas, hasil-hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpiilih harus kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil sebenarnya yang dicapai.

Suatu ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil-hasil ekonominya kemudian digunakan dalam situasi keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya mencakup pengetahuan dan masukan teknik.

Middendorf menyatakan bahwa “perancangan teknik (engineering design) merupakan suatu kegiatan pengambilan keputusan yang iterative, yang disini informasi ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk menghasilkan suatu sistem, alat, atau proses yang berbeda, dalam tingkat tertentu, dari apa yang oleh perancang diketahui sudah dikerjakan sebelumnya dan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia”.