Merancang
untuk memenuhi kebutuhan ekonomis dan mencapai pengoperasian operasi yang
kompetitif pada organisasi swasta maupun publik tergantung kepada
menyeimbangkan dengan hati-hati, apa yang layak secara teknis, dan apa yang
dapat diterima secara ekonomis. Sayangnya, tak ada metode potong kompas yang
tersedia untuk mencapai keseimbangan antara kelayakan teknis dan ekonomis ini.
Jadi metode-metode analisis ekonomi tekni harus digunakan untuk memberikan
hasil-hasil yang akan membantu mencapai suatu keseimbangan yang dapat diterima.
Kata
biaya (cost) mempunyai arti yang
bermacam-macam dalam pemakaiannya. Konsep biaya (cost concept) dan prinsip-prinsip ekonomi lainnya yang digunakan
dalam studi ekonomi teknik tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat.
Biaya
tetap (fixed costs) adalah biaya-biaya
yang tidak terpengaruh oleh tingkatan kegiatan di atas jangkauan ppengoperasian
yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang tersedia. Biaya-biaya tetap yang
khas termasuk asuransi dan pajak terhadap fasilitas, gaji manajemen umum dan
administratif, biaya lisensi, dan biaya bunga terhadap pinjaman modal.
Biaya
variable (variable costs) adalah
biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total berubah-ubah
sesuai dengan banyaknya keluaran (output)
atau ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contohnya biaya material dan
biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya variabel,
karena biaya ini secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya unit output,
walaupun biaya per unit tetap sama.
Biaya
incremental (incremental costs) atau
pendapatan incremental (incremental
revenue) adalah biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari
peningkatan pengeluaran daru suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya
incremental sering kali dihubungkan dengan keputusan-keputusan “go/no go” yang mencakup perubahan
terbatas terhadap keluaran ata tingkat kegiatan. MIsalnya biaya incremental per
mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $0.27, tetapi biaya ini tergantung
pada beberapa pertimbangan seperti jarak etmpuh total selama tahun tersebut
(batas pengoperasian normal), jarak yang diharapkan untuk perjalanan utama
mendatang, dan umut mobil.
Biaya
berulang (recurring cost) adalah
biaya-biaya yang bersifat repetitive dan terjadi ketika suatu organisasi
menghasilkan barang atau jasa yang sama secara kontinyu. Biaya variabel juga
merupakan biaya berulang, karena biaya tersebut berulang setiap satuan
keluaran. Akan tetapi biaya berulang tidak hanya terbatas pada biaya variabel
saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara berulang adalah juga biaya
berulang.
BIaya-biaya
tidak berulang (nonrecurring cost)
adalah biaya yang tidak bersifat repetitive, walaupun pengeluaran total dapat
bersifat kumulatif dalam periode waktu yang relative pendek. Khasnya,
biaya-baiya tidak berulang meliputi pengembangan atau penetapan suatu kemampuan
kapasitas untuk beroperasi.
Biaya
Langsung (direct cost) adalah biaya
yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan
kerja tertentu.
Biaya
tidak langsung (indirect cost) adalah
biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasikan ke suatu keluaran
atau kegiatan kerja tertentu. Istilah ini biasanya menunjukkan henis biaya yang
kiranya memerlukan terlalu banyak usaha untuk secara langsung mengalokasikannya
ke keluaran tertentu.
Overhead
terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya tenaga
kerja langsung ataupun material langsung. Contoh overhead termasuk biaya
listrik, perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervise. Biaya administratif dan penjualan biasanya ditambahkan
ke biaya langsung dan overhead untuk mendapatkan harga penjalan satuan untuk
produk dan jasa.
Berbagai
metode digunakan untuk mengalokasikan overhead
terhadap produk, jasa, dan kegiatan. Metode umum yang digunakan meliputi
alokasi secara proporsional terhadap biaya tenaga kerja langsung, jam kerja
langsung, dan material alngsung (dinyatakan sebagai biaya primer (prime cost) dalam pengoperasian
manufaktur), atau jam kerja mesin. Dalam setiap metode ini, perlu diketahui
berapa besarnya atau perkiraan biaya overhead
total untuk suatu periode waktu (biasanya satu tahun) untuk mengalokasikan ke
output produksi (atau penyampaian jasa). Biaya overhead total juga dihubungkan
denagn tingkat produksi tertentu. Hal ini merupakan keadaan yang penting yang
perlu diingat ketika berurusan dengan data biaya satuan.
Biaya
standar (standard costs) adalah biaya
representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun
penampaian jasa sebenarnya. Biaya standar ini dikembangkan dari waktu tenaga
kerja langsung, material, dan fungsi pendukung yag direncanakan untuk proses
produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya standar untuk memproduksi satu
satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan sebagai
berikut:
Biaya
standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah:
1. Memperkirakan
biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan.
2. Mengukur
kinerja pengoprasian dengan membandingkan biaya aktual per unit terhadap biaya
standar per unit.
3. Menyiappkan
penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4. Menetapkan
nilai persediaan barang dalam proses (work-in-process)
dan persediaan barang jadi.
Suatu
biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut sebagai biaya tunai/ cash cost (dan berakibat pada arus kas)
untuk membedakannya dari biaya lain ynag tidak melibatkan transaksi tunai dan
direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost). Biaya bukan tunai ini
sering dinyatakan sebagai biaya buku (book
cost).
Biaya
buku adalah baya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan lebih
menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran masa lalu selama satu periode
waktu yang tetap. COntoh yang paling umum dari biaya buku adalah depresiasi (depreciation) yang dibebankan untuk
pemakaian aset seperti misalnya pabrik dan peralatan.
Biaya
hangus (sunk cost) adalah biaya yang
terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk memeperkirakan macam-macam biaya
dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Jadi
biaya hangus lazim di setiap alternatif, bukan bagain dari arus kas di masa
depan (prospektif), dan dapar diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.
Biaya
kesempatan (opportunity cost) terjadi
akibat penggunaan sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk
mempergunakan sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan
cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (hilang)
dan sering kali tersembunyi atau tersirat.
Biaya
siklus hidup (life-cycle-cost)
merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun tidak
berulang, sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka
waktu hidupnya.
Biaya
investasi (investment cost) adalah
modal yang diperlukan untuk kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus sederhana,
seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam
bentuk suatu pengeluaran tunggal. Tetapi dalam proyek konstruksi yang besar dan
kompleks, terkadinya biaya ini mungkkin melalui serangkaian pengeluaran selama
periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital
investment).
Istilah
modal kerja (working capital) merujuk
ppada dana yang diperlukan untuk aset saat ini (diluar aset tetap seperti
peralatan, fasilitas, dan lain-lain) yang diperlukan untuk memulai selanjutnya
mendukung kegiatan-kegiatan pengoperasian. Sebagai contoh, produk tak dapat
dibuat jasa atau tidak dapat disampaikan tanpa adanya material dalam
persediaan.
Biaya-biaya
operasi dan perawatan (operation and
maintenance cost) mencakup berbagai jenis pengeluaran tahunan yang berulang
sehubungan denagn fase operasi siklus hidup. Biaya operasi langsung dan tidak
langsung berhubungan dengan lima bidang sumber daya utama seperti manusia,
mesin, material, energi, dan informasi yang merupakan bagian utama biaya dalam
kategori ini.
Biaya
pembangunan (disposal cost) mencakup
biaya-biaya tidak berulang untuk menutup operasi dan penghentian serta pembuangan
aset pada akhir siklus hidup. Umumnya dapat diperkirakan akan terdapat biaya
yang berhubungan dengan manusia, material, transportasi, dan kegiatan khusus
yang berlangsung satu kali. Dalam beberapa hal, biaya tersebut akan terkurang
oleh penerimaan dari penjualan aaset pada sisa nilai pasaernya. Contoh klasik
biaya pembaungan adalah biaya sehubungan dengan pembersihan berdirinya pabrik
pengolahan kimia.
Barang
dan jasa konsumen (consumer goods and
services) adalah produk atau jasa yang langsung digunakan oleh manusia
untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian,
rumah, mobil, televisi, pangkas rambut, opera, dan jasa medis. Para pengasil
barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan
keinginan manusia (konsumen) akan produk dan jasa yang mereka inginkan.
Barang
dan jasa produsen (producer goods and
services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang
produsen lainnya. Misalnya mesin perkakas, bangunan pabrik, bus, mesin pertanian,
dan lain-lain.
Barang
dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena secara langsung atau tidak langsung
memiliki kegunaan atau utilitas (utility)
yang memiliki kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Jadi
barang dan jasa dapat digunakan atau dikonsumsi langsung, atau dapat juga
dihunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain, yang selanjutnya dapat
digunakan langsung. Utilitas paling umm diukur dalam istlah nilai (value), yang dinyatakan dalam beberapa
medium pertukaran pada harga (price)
yang harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.
Barang
dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kebutuhan (necessities) dan kemewahan (luxuries).
Sebenarnya kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang
dan jasa, apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan
bagi orang lain.
Hubungan
antara harga dan permintaan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi linear dimana
harga jual per unit (p) dan
permintaan (D) . dengan meningkatnya
harga jual per unit, maka permintaan akan produk ini akan berukurang, dan
apabila harga jual turun, maka permintaan bertambah.
Untuk
a adalah perpotongan pada sumbu harga dan –b
adalah koefisien arah. Jadi b adalah
banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya p. Baik a maupun b adalah
konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa:
Gambar
diatas meruppakan hubungan umum Harga-Permintaan (perhatikan bahwa harga
dianggap sebagai variabel bebas tetapi ditunjukkan sebagai sumbu vertical.
Konvensi ini biasa digunakan oleh para ahli ekonomi). Walaupun gambar tersebut
melukiskan hubungan umum antara harga dan permintaan, hubungan ini mungkin berbeda
untuk kebutuhan dan kemewahan. Konsumen dapat langsung mengabaikan konsumsi
barang mewah jika harganya meningkat jauh, tetapi mereka akan lebih sulit untuk
mengurangi konsumsi kebutuhan mereka yang sesungguhnya, dan juga akan
menggunakan uang yang dihemat dengan tidak membeli barang mewah untuk membayar
peningkatan biaya kebutuhan tersebut.
Persaingan
sempurna terjadi pada keadaan yang pada keadaan itu, setiap produk disediakan
oleh banyak penjual dan tak terdapat hambatan terhadap penjual tambahan untuk
memasuki pasar. Dalam kondisi ini, terdapat jaminan kebebasan penuh, baik bagi
pembeli maupun penjual. Kenyaraannya dalam praktek, persaingan sempurna mungkin
tidak akan pernah terjadi, karena banyaknya faktor-faktor yang mengakibatkan
suatu tingkat pembatasan terhadap tindakan pembeli, penjual, maupun keduanya.
Bagaimanapun juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi persaingan sempurna,
akan lebih mudah memformulasikan hokum-hukum ekonomi umum.
Monopoli
(monopoly) adalah kutub berlawanan
dari persaingan sempurna. Suatu Monopoli sempurna terjadi apabila suatu produk
atau jasa yang unik hanya tersedia dari penjual tunggal dan penjual tersebut
dapat mencegah masuknya penjual lain kedalam pasar. Dalam prakteknya, monopoli
sempurna jarang terjadi karena hanya produk yang unik sehingga tidak memiliki
substitusi, dan peraturan pemerintah melarang monopoli jika monopoli bersifat
terlalu membatasi.
Oligopoli
(oligopoly) terjadi bila hanya
terdapat sangat sedikit pemasok produk atau jasa sehingga tindakan oleh satu
pemasok akan hampir selalu mengakibatkan tindakan yang sama oleh lainnya.
Fungsi Pendapatan Total
Pendapatan total/total revenue (TR) yang dihasilkan dari suatu usaha bisnis selama
periode waktu tertentu adalah hasil perkalian dari harga ual per unit dengan
banyaknya unit yang terjual (D). Jadi: